Garingnya Kue “Keukarah” dari Aceh

Jika Anda berkunjung ke Aceh mungkin sudahfamiliar dengan nama kuliner mie atau minuman kopi yang terkenal sedunia. Tapi tidak salahnya untuk mencoba ragam jajanan khas Aceh yang mungkin belum pernah Anda jumpai ditempat lainnya.
Keukarah atau karahadalah salah satu kue khas Aceh yang bisa Anda jumpai di berbagai daerah di Serambi Mekkah.
Kue yang mirip dengan sarang (serabut) burung ini sering menarik perhatian, hampir dibeberapa tempat kue khas Aceh ini dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan.
Tidak hanya itu, saat menjelang hari raya atau acara-acara adat dan kenduri di Aceh, keukarah ini kerap menjadi salah satu sajian yang sering dijumpai. Dengan secangkir kopi atau teh, keukarah ini bisa jadi pilihan tepat untuk menikmati rasa renyahnya.
Selain renyah, kue yang masih terbilang populer dikalangan masyarakat Aceh ini rasanya juga manis, garing, dan rapuh.
Tidak ada yang sulit untuk menemukan bahan keukarah, seperti tepung beras, gula dan air yang diaduk satu menjadi adonan kental dan tidak terputus.

Dengan bantuan wadah berlubang atau yang biasanya dipakai tempurung kelapa yang dibuat khusus, adonan yang tadi secara pelan-pelan dialirkan ke dalam minyak goreng yang telah dipanaskan dengan membentuk lempengan mirip serabut tadi.
Setelah matang, lempengan dilipat membentuk segidua atau segitiga. Uniknya, keukarah ini dibuat harus dengan kesabaran, pasalnya kue eumpung miriek ini hanya bisa digoreng satu persatu dalam satu penggorengan, sehingga butuh waktu yang relatif lama.
Tapi, bagi Anda yang tidak mau repot-repot dengan penggorengan bisa saja memesannya atau membeli di toko-toko makanan ringan dan oleh-oleh di Aceh yang menjualnya, bahkan hampir disetiap jalan lintas Aceh kue keukarah ini bisa ditemukan. Selamat mencoba![]

Komentar