Ie Bu Peudah pasti tidak asing terdengar bagi masyarakat di Aceh. Makanan khas Aceh ini jarang terlihat kecuali hanya di bulan Ramadhan.
Ie Bu Peudah merupakan menu khas berbuka puasa khususnya di kawasan Aceh . Bahan dasar makanan ini adalah racikan 44 dedaunan yang dipetik di hutan belantara. Menu khas berbuka Aceh ini juga jarang terlihat dijual ditempat penjualan menu berbuka. Makanan ini hanya disediakan di Meunasah atau masjid di kawasan Aceh selama Ramadhan.
Salah seorang juru masak Ie Bu Peudah, Muhammad Yusuf Abidin alias Yah Faisal (54 tahun) warga Desa Cot Geundreut, Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar menjelaskan, masakan ini telah ada sejak masa awal Islam masuk ke Aceh. Pada masa itu, banyak orang India bermukim di Aceh. Saat itulah mereka meramu Ie Bu Peudah untuk berbuka puasa bersama sekitar abad XII Masehi.
Bahan utama masakan bubur peudah itu adalah beras. Sebagian kecil berasnya ditumbuk bersama kunyit dan lada. Sebagian lagi dimasukkan begitu saja ke masakan, Makanan tersebut terbilang unik, karena diolah dari 44 macam jenis tanaman dan dedaunan yang diperoleh dari hutan. Misalnya lada, kunyit, lengkuas, bawang putih, kelapa parut, daun cengkeh dan biji cengkeh, daun sitahe, daun seumalu bate, daun sukun, daun pandan dan ditambah lagi delapan sampai 10 kilogram beras.
Bahan lainnya adalah kelapa parut yang dimasukkan ke campuran masakan. Kemudian ada ragam dedaunan yang dipercaya bisa menambah rasa gurih dan kenikmatan bubur itu.
"Dulunya, kata orang tua, ada 44 macam dedaunan yang dimasukkan ke masakan, sekarang agak sulit mencarinya, seperti daun sitahe dan seumalu bate, jadi beberapa saja," katanya, Sabtu, (11/06/2016).
Yusuf juga menjelaskan, Ie Bu Peudah hanya dimasak pada bulan Ramadhan. Kegiatan memasak makanan ini sudah dilakukan secara turun-menurun oleh masyarakat Aceh . Namun Yusuf mengaku tidak tahu kapan persisnya makan tersebut mulai dijadikanmenu khas berbuka puasa.
“Seingat saya tiap bulan puasa selalu ada Ie Bu Peudah ini sebagai salah satu menu buka puasa di kampung kami,” paparnya.
Sementara itu, Yah Faisal tokoh Gampong setempat mengaku Ie Bu Peudah dipercaya mengandung banyak khasiat. Salah satunya adalah untuk menambah stamina dan juga menjaga kekebalan tubuh dari berbagai macam penyakit.
“Ie Bu Peudah ini banyak khasiatnya, karena diracik dari 44 dedaunan jamu-jamuan,” ujarnya.
Hingga kini Ie Bu Peudah merupakan takjil khas Ramadhan yang masih disediakan di sejumlah meunasah gampong atau masjid di Aceh yang dibagi-bagikan secara gratis untuk berbuka puasa kepada masyarakat setempat.
Source: Habadailycom
Komentar