TUHAN, MENGAPA AKU YATIM?

Rintihan hati memanggil...
Ayah...
Ibu...
Aku rindu....
Senja bernostalgia
Bermerah duka
Mentari menghilang
Gelap....
Kelam...
Akankah Mentari yang hilang bisa kembali?
Kehadiran Bulan saja aku telah cukup
Aku menunggu...
Tuhan....
Dimanakah janji_Mu?
Mentari tak kembali
Rembulan belum tiba
Oh....
Awan kesedihan menyapa menutupi rembulan
Rintikan hujan air mata
Guntur, kilat membawa luka
Hujan semakin lebat
Banjir....
Tuhan....
Tenggelamkanku
Aku ingin bertemu orang tuaku di surga
Bila...
Orang tuaku tak bisa Engkau kembalikan
Lakukanlah...
Aku cemburu disaat kawan-kawanku menyalami orang tuanya
Aku cemburu disaat mereka diantar orang tuanya ke sekolah
Aku cemburu.....
Tuhan...
Mengapa aku yatim?
"Anakku.... Kamu bukanlah orang yang dipilih untuk menjadi ulat selamanya. Bersabarlah dan teruuss bersabar, bersabarlah dalam cacian, ikhlaskanlah pada cobaan, ridhalah dengan ketentuan.
Hingga....
Kamu lupa bahwa kamu adalah ulat yang dihinakan orang. Bersabarlah sedikit lagi wahai anakku.... Kelak kamu akan menjadi akan menjadi kupu-kupu. Ibu mencintaimu.. "
"Anakku.... Kamu bukanlah seperti anak-anak yang bermain di pesisir pantai, kemudian diseret ombak, tenggelam dalam luka keyatimanmu.
Tetapi...
Kamu adalah orang yang sengaja dipilih tuhan untuk menyelam ke dasar lautan. Disana terdapat ribuan mutiara untukmu anakku. Selamlah wahai anakku... Berjuanglah... Kamu pasti bisa. Lakukanlah untuk dirimu, orang tuamu, bermanfaat bagi orang disekitarmu. Anakku.... Ayah sayang padamu"
Ibu mengecup keningku...
Aku terbangun.
Masih terasa.
Terimakasih Tuhan....
Terimakasih ayah....
Terimakasih ibu....

Komentar