SAUDI ATAU CHINA

Diantara pesan dari rencana kunjungan Raja Salman ke Indonesia, saya kira Raja Salman ingin memberikan dukungan moral kepada perjuangan umat Islam Indonesia yang saat ini terkesan sedang dalam tekanan rezim penguasa.
Bagaimana pun Raja Salman merupakan simbol pemimpin dunia Islam, pemimpin dua tempat suci yang sangat dihormati umat Islam dunia, yaitu Mekah dimana Ka'bah kiblat umat Islam berada dan Madinah dimana Masjid Nabawi  sekaligus makam Nabi Muhammad SAW berada.
Bagi pemerintah Indonesia, pesan dari rencana kunjungan Raja Salman itu adalah sebagai unjuk kekuatan ekonomi Sang Raja. Dengan rencana investasi sebesar 325 Triliun Rupiah, jelas ini bukanlah angka yg sedikit ditengah melemahnya keuangan Negara kita. Angka ini konon mengalahkan jumlah investasi China di Indonesia. Raja Salman ingin menunjukkan jika Saudi tak kalah dengan Tiongkok. Dari banyak hal Saudi jauh lebih layak dijadikan mitra utama pembangunan negeri ini ketimbang negara mana pun, termasuk China alias Tiongkok. Sayangnya sejauh ini pemerintah kita terlihat tak serius menjadikan Saudi sebagai partner pembamgunan kita. Pastinya karena berbagai sebab, terutama faktor idiologis Islam.
Padahal. Coba kita pikir, Saudi menampung jutaan tenaga kerja Indonesia. Padahal Indonesia bukanlah negara investor bagi Saudi. Boro2. Sebaliknya Indoneaia harus bersedia menanpung jutaan tenaga kerja China sebagai kompensasi investasinya di Indonesia.
Kegaduhan negeri ini saat ini erat kaitanya dengan pilihan pemerintah menjadikan China sebagai mitra utama pembangunan negeri ini.
Kemitraan Indonesia dengan negara2 Barat sebelumnya dan dengan China saat ini menunjukkan jika pemerintah Indonesia ingin mempertahankan negara ini sebagai negara liberal sekular. Bahkan kedekatan rezim saat ini dengan China sebagai negara komunis dianggap sebagai jalan menghidupkan kembali komunis di negeri ini.  Rezim nampak tak memilih dan tak menginginkan menjadikan negeri ini menjadi negara religius Islamis meski itu jauh lebih Pancasilais daripada Komunis.
Kita lihat saja, apakah pemerintah tulus bermitra dengan Saudi atau sekedar karena keterpaksaan. Perlu diingat, kita yakin seyakin-yakinnya Saudi tulus ingin  membantu kita dengan satu faktor utama, yaitu melihat Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia.

Komentar