Sabar adalah perbuatan yang amat
sulit dan membutuhkan perjuangan keras, karena seseorang yang berusaha sabar
berarti ia telah memikul beban yang sangat berat di pundaknya. Tidak ada yang
kuat memikul beban tersebut melainkan orang yang betul-betul mengenal Allah.
Karenanya, Allah memberikan pahala yang begitu besar kepada orang-orang yang
sabar.
Allah berfirman,
إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang
yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (az-Zumar :10)
Syekh Assa’di menjelaskan, “Sabar
di sini mencakup seluruh macam kesabaran, yaitu sabar dalam menerima takdir
Allah yang menyakitkan sehingga ia tidak mengeluh, sabar dalam menahan diri
dari maksiat sehingga ia tidak melakukan perbuatan maksiat, dan sabar dalam
taat kepada Allah sehingga ia menjalankan kewajibannya, kemudian Allah
menjanjikan bagi orang-orang yang bersabar pahala yang tanpa batas, yaitu tanpa
batasan tertentu dan tidak bisa dihitung maupun diperkirakan.” (Tafsir as-Sa;di
: 720)
Selain itu, Allah juga bersama
orang-orang yang bersabar. Artinya, jika Allah bersama orang-orang yang
bersabar, maka tidak ada lagi satu hal pun yang bisa membahayakan hamba
tersebut. Karena Allahlah yang akan menolongnya.
Allah berfirman,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ
الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah :153)
Ayat ini menegaskan, bahwa Allah
bersama orang-orang yang menjadikan sabar sebagai sifatnya, akhlaknya, dan
tabiatnya.
Adapun makna Allah bersama
orang-orang yang sabar adalah Allah akan menolongnya, memberi taufik kepadanya,
dan membimbingnya dalam menghadapi segala problematika, sehingga kesulitan pun
terasa ringan, perkara yang besar pun terasa kecil, kesulitan pun terasa mudah
bahkan hilang sama sekali. (Tafsir as-Sa’di :74)
Seorang istri yang sabar dalam
menghadapi suami, yang mungkin terkadang menyakitinya, ia begitu yakin bahwa
apa yang ia lakukan adalah ladang ibadah, niscaya Allah akan memberikan
kemudahan kepadanya dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang ia
hadapi.
Allah berfirman :
{الَّذِي
خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا }
Dialah yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
(al-Mulk ayat : 2)
Semua pemberian dunia dari Allah
kepada seorang hamba adalah untuk dilihat bagaimana hamba tersebut beramal dengan
cara yang diperintahkan Allah. Mobil, tanah, tabungan, suami, anak, kedudukan,
dan semua yang bersifat duniawi diberikan Allah untuk menguji apakah seorang
hamba sanggup menggunakan dan semua pemberian itu untuk beramal shalih yang
diridhai Allah atau tidak.
Rasulullah – shallallahu ‘alaihi
wa sallam - bersabda,
إِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ
فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya dunia itu manis.
Dan sesungguhnya Allah telah menunjuk kalian sebagai khalifah (dengan cara
membuat kalian menguasainya) di dalamnya. Kemudian Allah memerhatikan bagaimana
kalian beramal.” (Riwayat Muslim 13/286)
Komentar