Lelaki Ku

Sunyinya malam ini
Ku rindu asa itu menyapa
Ku rindu nada itu berdetak
Ku rindu dekapan sang raja
Wahai lelaki ku
Yang kurasa sekarang ini
Mungkin itu pula yang dirasakan
Oleh seorang ibu paru baya itu
Yang telah melahirkan mu
Tiga puluh lima tahun silam
Karenanya aku bisa berdampingan dengan mu
Beliau masih terngiang
Suara pertama tangisan mu
Dengan tumpahan darah
Tak terhitung jumlahnya
Bermandikan keringat tanpa pupus asanya
Demi melihat mu lahir ke dunia
Dengan selamat, sehat, sempurna
Dalam sekejab perjuangannya terlupakan
Saat melihat engkau menangis, tersenyum
Kini saat itu sudah berlalu wahai arjuna ku
Aku wanita mu,
Juga merasakan hal serupa dengan
Wanita paru baya itu
Tentunya detik ini
Disaat umur mu sudah beranjak semakin tua
Dua perempuan itu selalu ada untuk mu
Selamat MILAD wahai pilihan hati ku
Engkau selalu ada di setiap detak jantung ku
Semoga kita selalu bahagia dalam ridha Nya
dan anak anak kita menjadi
pejuang-pejuang islam bermartabat
Berlebel ahlussunnah wal jamaah
Engkau selalu menjadi imam terbaik dalam keluarga
Menjadi ayah yang perhatian bagi anak anak
Yang terpenting tetap menjadi lelaki hebat
Bagi ku dan bagi ibu kita
Kami selalu ada untuk mu

Komentar