Dalam beberapa situasi, istilah 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya' yang merujuk pada hubungan perilaku atau kebiasaan orang tua dan anak, tampaknya memang bisa terjadi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa gaya hidup ayah berdampak pada kondisi kesehatan anak pada saat mereka dewasa nanti.
Bagi para pria yang merencanakan untuk menikah dan berkeluarga, rutin berolahraga akan membantu anak-anak mereka memiliki metabolisme yang sehat. Konsepnya hampir sama dengan ibu yang menjaga gaya hidup sehat selama masa kehamilan akan melahirkan bayi yang sehat pula. Namun pada pria, kebiasaan itu berdampak pada anak di usia dewasa.
Dilansir Indian Express, penelitian menunjukkan adanya peningkatan metabolisme glukosa, penurunan berat badan serta masa lemak terhadap anak tikus di usia dewasa dari ayah tikus yang diberi latihan. Sebaliknya, kondisi kesehatan anak tikus dari ayah tikus yang tidak diberi latihan mengalami penurunan kondisi kesehatan di usia dewasa.
"Keturunan dari ayah yang diberi makanan tinggi lemak, kondisi kesehatannya akan memburuk, mereka akan lebih intoleran terhadap glukosa," kata K. Craig Kent dari Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat.
Kondisi berubah ketika ayah diberi latihan. Para peneliti melihat ada peningkatan kesehatan metabolisme saat anak usia dewasa. Latihan atau olahraga dapat mengubah ekspresi genetik dari sperma ayah melawan dampak buruk dari gaya hidup tidak sehat yang akan diturunkan kepada anak.
Dari penelitian juga ditemukan bahwa pengembangan diabetes tipe-2 berkaitan dengan pola makan ayah yang tidak sehat. Fakta-fakta lain juga menyebutkan bahwa Ayah berperan besar meningkatnya risiko obesitas terhadap anak.
sumber : republik
Komentar