Memang aneh judul tulisan pagi ini ,setelah saya amati mengapa ada aturan yang ketika presiden mendeklarasikan diri mencalonkan Presisiden tidak melakukan cuti apa yang terjadi kemudian maka semua aturan KPU tidak berlaku bagi petahana ,sebab akan sulit membedakan mana kampanye dan mana acara kebegaraan .
Contoh soal tidak boleh kampanye di Sekolah ,Universitas , atau lembaga pendidikan bagi Calon Presiden .
Tetapi apakah bisa di tolak kalau yang datang Presiden ? bukan Calon Presiden
Memberi bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana Alam ,apakah bisa dibedahkan yang memberikan bantuan Presiden atau Calon Presiden ,terjadi lah conflic of interest dan tentu nya akan merembes pada kebijakan semua menteri untuk mengambil untung bagi calon petahana .
Jika dilihat dari tataran demokrasi jelas njomplang ,siapa yang bisa melawan petahana yang masih punya kekuasaan yang full,Yang masih punya jejuasaan atas Givernur sampai keoala desa ,yang masih menjadi Panglima tertinggi atas TNI ,yang masih memegang Kepolisian dari Kapolri samapai kapolsek ,dengan sangat mudah membuvarkan apa saja yang merugikan petahana .
Diskusi tentang Kebangsaan yang harus nya hari ini duselenggarakan atas nama kekuasaan Izin Seminar Kebangsaan yang akan diisi ex dua menteri yaitu Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan, di Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018) kemarin,
"Padahal pelaksanaan seminar tersebut sudah mengntongi ijin dari rektorat, tiba-tiba dicabut dengan alasan keamanan."
Kata ketua panitia, Jibril Abdul Aziz seperti dikutip kumparan, jumat (12/10/2018).
"UGM tak pernah ada masalah dengan kajian ilmiah. Apalagi sampe ancam DO segala? Apa mungkin nuduh seminar tsb sebagai kampanye? Mosok rektor ga bisa bedakan kajian ilmiah dengan kampanye? Kajian ilmiah itu bukan kampanye. Dan kampus punya hak otoritas penuh dalam hal kebebasan akademis termasuk masalah politik bebas dikaji di kampus." Ujar Ketua Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo.
Itulah salah satu contoh kongkrit bagaimana intervensi kekuasaan menghentikan kegiatan yang baru di duga merugikan petahana ,bagaimana mungkin diskusi ilmia tentang kebangsaan bisa menimbulkan persoalan keamanan ya itulah yang terjadi .
Tanpa sadar kita sudah mengulang-ulang kediktaktoran dalam berbangsa dan bernegara sejarah tidak perna menjadi Kaca Benggala bagi masa depan bangsa .
@prihandoyo kuswanto
rs bethesda jogyakarta.
Komentar